Laman

welcome

SELAMAT DATANG DI HMJ SEJARAH UNIVERSITAS NEGERI MALANG 2012-2013

About Me

Foto Saya
HMJ Sejarah Universitas Negeri Malang
Malang, Jawa Timur, Indonesia
Merupakan offical blog bagi himpunan mahasiswa jurusan sejarah Universitas Negeri Malang
Lihat profil lengkapku

Silakan melihat-lihat, tolong jangan lupa komentar tentang blog ini. Terima kasih
Diberdayakan oleh Blogger.

Candi Brahma

Candi Prambanan

Our Followers!

Rabu, 20 Juli 2011
Perang Krime merupakan perang utama pertama di mana wartawan-wartawan perang asing melaporkan mengenai kesalahan para komandan yang mendatangkan bencana dan kengerian-kengerian pengobatan di garis perang. Sekarang, kita teringat pada cerita-cerita terpisah-pisah: Serangan Pasukan Cahaya, melambangkan kesalahan-kesalahan itu; pada pengobatan dari Florence Nightingale. Tetapi perang sebenarnya sudah berangsur pudar, menjadi kurang penting oleh datangnya dua perang dunia yang lebih buruk.

Sungguhpun demikian, Perang Krimea - di mana tigaperempat dari sejuta serdadu dan banyak orang sipil binasa - memecahkan perdamaian Eropa selama hampir empat dasawarsa. Perang Krimea itu meradangkan persaingan Rusia dengan Imperium Ottoman mengenai Balkan, memberikan rabuk Perang Dunia I. Dan dengan merintangi ambisi-ambisi Rusia di Eropa, memungkinkan kebangkitan Jerman yang fatal.

Dalam buku "Perang Krimea: Suatu Sejarah," sang pengarang memulihkan konflik tsb sebagai "yang perlu diingat" dalam sejarah Eropa dan Timteng. Ia membuktikan dengan kuat bahwa Perang Krimea itu "contoh yang paling pertama dari suatu perang yang benar-benar modern - berperang dengan teknologi-teknologi industri baru, senapan-senapan modern, kapal-kapal uap dan kereta-kereta api, bentuk-bentuk logistik dan komunikasi baru seperti telegrap, cara-cara penting dalam pengobatan tentara dan wartawan-wartawan perang dan juru-juru potret langsung terjun dalam kancah perang.

Pengepungan Sevastovol yang ganas selama setahun "merupakan suatu pendahuluan dari peperangan di parit perlindungan" Perang Dunia I. Perang itu sendiri dimulai waktu pertengkaran- pertengkaran religius mengenai tempat-tempat suci di dua kota Timteng, dengan cepat Rusia membariskan tentara-tentara ke negeri yang sekarang bernama Romania, mengancam pembagian tanah-tanah Imperium Ottoman.

Sebagai jawaban, Imperium Ottoman menyatakan perang, dan Britania dan Perancis mengerahkan pertahanan mereka. Pertempuran yang menghancurkan sekitar Laut Hitam membuktikan tak tertahankan bagi Rusia: duapertiga serdadu-serdadunya terbunuh dalam Perang Krimea adalah orang-orang Rusia. Setelah lepasnya Sevastopol, Rusia menerima suatu perdamaian yang menghinakan.

Sang pengarang, seorang profesor sejarah yang mendapat kemashuran pada Universitas London, mungkin seorang mahluk yang paling sendirian, sebab ia adalah seorang penggemar Perang Krimea. Tetapi sejarahnya merupakan suatu sukses besar. Menceritakan kembali Sevastopol yang mengerikan, adalah menceritakan kembali suatu neraka kemustahilan- kemustahilan tentara dan kematian-kematian yang mengerikan, orang-orang dipukul dengan batu-batu, parah dilukai dengan tombak (lembing), ditetak dengan pedang-pedang, dipenggal oleh geranat-geranat dan dikeluarkan isi perut mereka.

(bersambung) .


ditulis oleh : Sumarsongko Sastrowardoyo <sastro@optonline. net>

0 komentar:

Posting Komentar

chat zone pecinta jasmerah

Create a Meebo Chat Room